Australia Terapkan Rating Dewasa untuk Game dengan Fitur ‘Gacha’
Diskusi mengenai apakah gacha termasuk perjudian atau tidak terus berlangsung, namun pemerintah Australia kini mengambil langkah tegas. Setelah sebelumnya mengumumkan rencana untuk merevisi regulasi terkait video game, tindakan ini mulai dijalankan pada bulan September.
Perubahan Klasifikasi Game Gacha di Australia
Mulai tanggal 22 September, Australia akan memperkenalkan perubahan klasifikasi untuk semua game yang mengandung elemen loot box atau yang dikenal dengan istilah game gacha. Ada dua perubahan besar yang akan diterapkan.
Pertama, semua game yang memiliki “elemen peluang” harus diklasifikasikan sebagai game dengan rating M atau dewasa. Artinya, game tersebut tidak disarankan untuk pemain di bawah usia 15 tahun.
Kedua, game yang secara eksplisit menampilkan simulasi perjudian seperti mesin slot, roulette, atau permainan serupa, akan diberi rating R 18+, yang hanya boleh dimainkan oleh orang dewasa di atas 18 tahun.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari paparan terhadap elemen perjudian yang dapat menimbulkan kecanduan, terutama pada usia muda.
Rating Australia Lebih Ketat dari Amerika Serikat
Meskipun sistem rating di Australia kini menyerupai sistem ESRB di Amerika Serikat, kenyataannya klasifikasi di Australia lebih ketat. Di Amerika Serikat, rating 18+ umumnya diberikan hanya pada game yang melibatkan perjudian nyata, bukan simulasi perjudian.
Namun, aturan baru ini hanya berlaku untuk game yang akan dirilis di masa mendatang. Untuk game yang sudah beredar, mereka akan mengikuti klasifikasi baru hanya jika menambahkan konten terkait perjudian melalui pembaruan atau update.
Apakah Indonesia Perlu Menerapkan Aturan Serupa?
Dengan perubahan yang diterapkan di Australia, muncul pertanyaan apakah Indonesia juga perlu menerapkan sistem rating yang lebih ketat untuk game dengan elemen perjudian. Ataukah sebenarnya permasalahan ini lebih membutuhkan penegakan hukum yang lebih jelas?
Bagaimana pendapat kamu mengenai kebijakan ini? Apakah langkah ini akan efektif melindungi anak-anak dari risiko kecanduan game gacha?